Mending pilih suspensi teleskopik atau upside down?
News.OLX – Suspensi depan atau sokbreker merupakan salah satu komponen paling penting dalam sistem sepeda motor. Bagi banyak pengendara roda dua, pemilihan suspensi depan bisa menjadi pertimbangan yang sangat serius ketika mereka membeli atau memodifikasi sepeda motor mereka.
Secara umum, ada dua desain utama suspensi depan yang umumnya digunakan, yakni teleskopik dan suspensi upside down. Kedua desain ini memiliki kelebihan dan kekurangan masing-masing.
Lantas, mana yang terbaik diantara keduanya? Untuk mengetahuinya, mari kita menjelajahi lebih dalam mengenai karakteristik, kelebihan, dan kekurangan dari kedua model suspensi tersebut.
Suspensi teleskopik
suspensi teleskopik adalah jenis yang paling umum digunakan di sepeda motor yang beredar di Indonesia. Desainnya sederhana, dengan dua komponen utama yang terlihat jelas.
Baca Juga: Mobil Hybrid di Indonesia Semakin Banyak, Apa Saja Keunggulannya?
Dua komponen ini adalah fork tube atau yang biasa dikenal sebagai as sokbreker yang berada di atas dan fork slider atau tabung sokbreker yang berada di bawah.
Meskipun sederhana, suspensi teleskopik memiliki sejumlah kelebihan yang membuatnya tetap menjadi pilihan utama bagi banyak produsen motor.
Kelebihan suspensi teleskopik
Berikut kelebihan yang ditawarkan suspensi teleskopik.
1. Biaya produksi yang terjangkau
Salah satu alasan utama mengapa suspensi teleskopik masih banyak digunakan adalah biaya produksi yang lebih murah dibandingkan dengan suspensi upside down. Ini memungkinkan produsen untuk menjual sepeda motor dengan harga yang lebih bersaing.
2. Perawatan yang mudah
Suspensi teleskopik relatif mudah untuk dirawat dan diperbaiki. Oli suspensi dapat diganti dengan relatif mudah oleh pemilik sepeda motor, dan komponennya tidak terlalu rumit.
3. Bobot yang lebih ringan
Suspensi teleskopik cenderung lebih ringan daripada upside down. Hal ini dapat membantu mengurangi beban total sepeda motor dan membuatnya lebih mudah dikendalikan.
Meskipun memiliki banyak kelebihan, suspensi teleskopik juga memiliki beberapa kelemahan yang perlu diperhatikan:
Kekurangan suspensi teleskopik
Meski menawarkan sejumlah kelebihan, suspensi teleskopik juga memiliki beberapa kekurangan. Berikut di antaranya.
1. Keterbatasan dalam penanganan (Handling)
Suspensi teleskopik mungkin tidak memberikan tingkat penanganan yang sebaik upside down. Desainnya yang lebih sederhana dapat menyebabkan fleksibilitas yang lebih tinggi, terutama pada sepeda motor yang membutuhkan penanganan yang ekstrem.
2. Estetika yang terbatas
Desain suspensi teleskopik sering dianggap kurang menarik dari segi estetika, terutama jika dibandingkan dengan suspensi upside down yang memiliki tampilan yang lebih futuristik.
Suspensi upside down
Suspensi upside down adalah desain yang lebih maju dan canggih dalam dunia suspensi sepeda motor. Dalam suspensi ini, posisi fork tube berada di bawah dan fork slider di atas, berlawanan dengan desain teleskopik. Suspensi upside down sering ditemui pada sepeda motor performa tinggi atau yang mengutamakan tampilan dan kinerja handling yang baik.
Kelebihan suspensi upside down
Sama seperti suspensi teleskopik, suspensi upside down juga menawarkan sejumlah kelebihan.
1. Handling yang lebih baik
Salah satu kelebihan utama suspensi atau sokbreker upside down adalah kinerja penanganannya yang lebih baik.
Ini terjadi karena sokbreker ini memiliki segitiga yang mencengkam fork slider, yang mengurangi kemungkinan terjadinya flex atau lentur saat sepeda motor berbelok atau berakselerasi dengan cepat.
2. Desain yang menarik
Suspensi upside down sering dianggap lebih menarik dari segi desain. Penampilannya yang futuristik dan canggih dapat memberikan sepeda motor tampilan yang lebih sporty dan elegan.
Baca Juga: Mitsubishi XForce Punya Dua Varian, Apa Perbedaannya?
Meskipun memiliki sejumlah kelebihan, suspensi upside down juga memiliki beberapa kekurangan yang perlu dipertimbangkan. Berikut penjelasannya.
Kekurangan suspensi upside down
Selain kelebihan, kamu juga wajb mengetahui kekurangan jenis suspensi yang satu ini agar bisa membuat pertimbangan yang lebih baik!
3. Harga yang lebih mahal
Salah satu kelemahan utama suspensi upside down adalah harganya yang lebih mahal. Biaya produksinya lebih tinggi, sehingga sepeda motor yang menggunakannya umumnya lebih mahal daripada yang menggunakan suspensi teleskopik.
2. Komponen yang lebih rumit
Suspensi upside down dapat memiliki komponen yang lebih rumit, terutama jika itu adalah tipe full adjustable. Ini dapat membuat perawatan dan perbaikan menjadi lebih sulit dan memerlukan keahlian khusus.
3. Bobot yang lebih berat
Suspensi upside down cenderung lebih berat daripada teleskopik. Meskipun beratnya tidak terlalu signifikan, ini dapat mempengaruhi bobot total sepeda motor dan keseimbangannya.
Baca juga: Begini Bentuk Wuling Air ev Konsep Modifikasi Raffi Ahmad, Bakal Jadi Milik Orang Paling Beruntung
Itu adalah perbandingan suspensi teleskopik dan up side down. Ketika memilih antara suspensi teleskopik dan upside down, sangat penting untuk mempertimbangkan kebutuhan dan preferensi pribadi kamu sebagai pengendara sepeda motor.
Suspensi teleskopik lebih cocok untuk sepeda motor sehari-hari yang digunakan untuk perjalanan rutin atau transportasi harian. Mereka lebih mudah dirawat, lebih terjangkau, dan mungkin sudah mencukupi untuk kebutuhan sebagian besar pengendara.
Suspensi upside down, di sisi lain, lebih sesuai untuk pengendara yang mencari kinerja penanganan yang unggul, terutama pada sepeda motor sport atau performa tinggi. Jenis ini juga lebih cocok untuk pengendara yang menghargai estetika dan tampilan sepeda motor yang futuristik. Namun, perlu diingat bahwa suspensi upside down seringkali lebih mahal dalam hal pembelian, perawatan, dan perbaikan.
Baca juga: 8 Kiat Mengemudi Ini Bisa Bikin Mobil Irit BBM
Ada banyak ragam tips, trik, news, info produk, dan hal lain seputar otomotif di OLX Member of ASTRA. Selain itu, kamu juga bisa cari mobil dan motor bekas impianmu dengan mengakses OLX Member of ASTRA melalui aplikasi dengan mengunduhnya di Play Store dan App Store.