Temukan langkah-langkah yang efektif untuk melindungi CVT motor matikmu dari genangan air di jalanan.
News.OLX – Musim hujan identik dengan genangan air di jalanan. Bagi pengguna motor matic, hal ini bisa menjadi momok menakutkan. Pasalnya, CVT (Continuously Variable Transmission) pada motor matic sangat sensitif terhadap air.
Jika CVT kemasukan air, akibatnya bisa fatal. Mulai dari selip pada pulley dan V-belt, tenaga loyo, boros bensin, hingga kerusakan parah pada komponen CVT.
Namun, jangan khawatir! Berikut beberapa tips jitu untuk menjaga CVT motor matic tetap aman di musim hujan.
Apa itu CVT?
Sebelum membahas tentang cara agar CVT motor matik tahan genangan air, pahami dulu apa itu CVT dan cara kerjanya. CVT (Continuously Variable Transmission) adalah sistem transmisi otomatis yang tidak menggunakan roda gigi. CVT bekerja dengan menggunakan dua pulley yang dihubungkan oleh sabuk baja (V-belt). Diameter pulley ini dapat berubah secara otomatis untuk menghasilkan rasio gigi yang tepat untuk berbagai kecepatan.
Komponen Utama CVT
- Pulley Depan: Dihubungkan dengan kruk-as mesin dan bertugas menampung tenaga dari mesin dan memindahkannya ke pulley belakang.
- Pulley Belakang: Dihubungkan dengan as roda dan bertugas meneruskan tenaga dari pulley depan ke roda.
- V-belt: Sabuk baja yang menghubungkan pulley depan dan pulley belakang. V-belt dibuat sedemikian rupa sehingga bebas dari kotoran, debu, dan air.
Cara Kerja CVT
Saat motor dinyalakan dan mesin berputar pada putaran rendah, tenaga putar dari poros engkol atau piston diteruskan ke pulley depan. Tenaga putar dari pulley depan kemudian ditransfer melalui V-belt ke pulley belakang dan kopling sentrifugal.
Bila gas belum dipuntir, maka tenaga putar belum mencukupi, dan kopling sentrifugal belum mengembang. Hal ini membuat rumah kopling dan roda belakang tidak berputar.
Semakin gas diputar atau tenaga mesin semakin besar, maka pulley depan akan membuat V-belt semakin mengembang lebar dan posisi V-belt pada pulley belakang akan mengecil.
Diameter pulley depan yang semakin kecil dan diameter pulley belakang yang semakin besar menghasilkan rasio gigi yang lebih tinggi, sehingga kecepatan roda meningkat.
Saat gas dikurangi, prosesnya terjadi sebaliknya. Diameter pulley depan akan semakin besar dan diameter pulley belakang akan semakin kecil, sehingga rasio gigi menjadi lebih rendah dan kecepatan roda menurun.
Bahaya CVT Kemasukan Air
CVT pada motor matic harus selalu dalam kondisi kering. Jika CVT kemasukan air, dapat mengakibatkan berbagai bahaya, antara lain:
1. Selip Kampas Ganda
Air yang masuk ke CVT dapat membuat kampas ganda menjadi slip. Hal ini menyebabkan motor matic hanya meraung tapi tidak jalan. Gejala ini biasanya muncul dalam waktu singkat, namun jika dibiarkan dapat menyebabkan kerusakan permanen pada kampas ganda.
2. Kotoran dan Karat
Air yang masuk ke CVT dapat membawa kotoran dan debu yang dapat menyumbat filter CVT dan menyebabkan kerusakan pada komponen CVT lainnya. Selain itu, air juga dapat menyebabkan karat pada komponen CVT yang terbuat dari logam.
3. Oli CVT Terkontaminasi
Air yang masuk ke CVT dapat bercampur dengan oli CVT dan menyebabkan kontaminasi. Oli yang terkontaminasi air tidak dapat melumasi komponen CVT dengan baik, sehingga menyebabkan kerusakan pada komponen CVT.
4. Kerusakan Permanen
Jika CVT kemasukan air dan tidak segera ditangani, dapat menyebabkan kerusakan permanen pada komponen CVT. Hal ini dapat mengakibatkan biaya perbaikan yang mahal.
Tips Mencegah Air Masuk ke CVT
1. Hindari Melintasi Genangan Air yang Tinggi
Saat musim hujan, disarankan untuk menghindari jalur-jalur yang tergenang air dalam. Melintasi genangan air tinggi dapat meningkatkan risiko masuknya air ke dalam CVT motor matik. Coba cari jalur alternatif yang lebih kering dan aman. Perhatikan juga tanda-tanda adanya genangan air yang dalam, seperti kendaraan lain yang berhenti atau mengubah jalur. Selain itu, pastikan untuk menjaga kecepatan kendaraan agar tidak menyebabkan percikan air masuk ke dalam CVT.
2. Periksa dan Bersihkan Lubang Pembuangan Air CVT secara Rutin
Lakukan pemeriksaan dan pembersihan rutin terhadap lubang pembuangan air di CVT. Pastikan lubang tersebut tidak tersumbat oleh kotoran, debu, atau lumpur. Penyumbatan pada lubang pembuangan dapat menghambat aliran air keluar dari CVT, sehingga meningkatkan risiko masuknya air ke dalam CVT saat melintasi genangan air. Lakukan pemeriksaan dan pembersihan lubang pembuangan secara berkala, terutama setelah melintasi daerah yang berpotensi kotor atau berdebu.
3. Gunakan Sealant untuk Sambungan Boks Filter Udara, Baut, dan Sambungan Kabel Koil dengan Cop Busi
Sealant dapat menjadi solusi untuk mengurangi risiko masuknya air melalui celah-celah di CVT. Oleskan sealant pada sambungan boks filter udara, baut, dan sambungan kabel koil dengan cop busi. Sealant akan membentuk lapisan yang dapat mencegah air masuk ke dalam CVT melalui celah-celah tersebut. Pastikan menggunakan sealant yang tahan terhadap air dan kondisi lingkungan eksternal.
4. Pasang Cover Tambahan untuk CVT
Pemasangan cover tambahan pada CVT dapat memberikan perlindungan ekstra terhadap masuknya air. Cover tambahan ini dapat melindungi CVT dari percikan air atau cipratan lumpur saat melintasi genangan air atau jalan yang basah. Pilihlah cover tambahan yang sesuai dengan model dan ukuran CVT motor matik untuk hasil yang optimal. Selalu pastikan cover tambahan terpasang dengan rapat dan aman untuk mencegah masuknya air ke dalam CVT.
Selain informasi di atas, kamu juga bisa dapatkan informasi menarik lainnya di OLX. Download juga aplikasi OLX di Google Play Store dan App Store segera!