Kekuatan daya sembur api baterai lithium bermain di kisaran 1600~2000 derajat celcius. APAR saja tidak bisa untuk memadamkan apinya.
News.OLX – Pergeseran tren otomotif ke kendaraan listrik tengah terjadi di Indonesia. Sebagai pasar otomotif dengan potensi yang sangat besar, mengundang berbagai merek kendaraan listrik, baik sepeda motor maupun mobil berlomba-lomba untuk membombardir pasar dengan produk-produk elektrifikasi andalannya.
Lingkungan yang lebih bersih, biaya operasional murah karena tidak lagi harus mengisi bahan bakar, serta tenaga instan yang menjadi karakternya, menjadikan kendaraan listrik mulai banyak diminati oleh masyarakat.
Meski demikian, kendaraan listrik bukan tanpa cela. Karena mobil dan motor listrik mampu bergerak kencang tanpa suara. Hal ini rentan untuk menimbulkan kecelakaan di jalan raya.
Selain itu, bisa juga menjadi bencana kebakaran hebat kalau baterai yang digendong tiba-tiba meledak dan terbakar.
Masyarakat kita perlu memahami hal ini, bahwa kebakaran akibat baterai kendaraan listrik yang meledak itu sangat susah untuk dipadamkan.
Perlu diketahui bahwa api baterai lithium memiliki klasifikasi khusus, dimana kekuatan daya sembur api tersebut bermain di kisaran 1600~2000 derajat celcius.
APAR atau alat pemadam api ringan jelas tidak cukup untuk bisa memadamkan api akibat baterai kendaraan listrik yang terbakar. Karena bubuk (powder) APAR hanya mampu meredam api paling tinggi di 700 derajat celcius.
Air sebagai media konvensional untuk memadamkan api juga menjadi tidak efektif. Pasalnya, api dari baterai lithium ini akan terus menerus menyembur selama masih ada daya yang tersimpan di dalam baterai, bahkan saat direndam dalam kolam air sekalipun.
Api baterai lithium perlu Hartindo AF31
Dengan fakta tersebut, jelas! Untuk kebakaran yang terjadi pada baterai lithium yang digunakan pada kendaraan listrik perlu perlakuan khusus. Diperlukan sebuah formula yang mampu meredam daya lonjak suhu drastis dari baterai lithium yang dikenal sebagai “thermal runaway”.
Untuk itu, Hartindo AF31 atau “Lithium Fire Killer” hadir di Indonesia melalui PT Famindo Alfa Spektrum Teknologi (FAST) yang menjadi exclusive distributor produk tersebut.
Alat pemadam api ini menjadi pengawal keamanan dalam ekosistem kendaraan listrik di Indonesia.
“Berbicara mengenai peluang bisnis, kami melihat adanya peluang untuk berkontribusi bagi bangsa dan negara dengan memberikan rasa aman dalam berkendara maupun dalam lingkungan sarana kendaraan listrik,” ungkap Dean Zen, Direktur Marketing PT FAST.
Keunggulan dari produk ini adalah sudah mendapatkan berbagai pengakuan dan sertifikasi saat uji coba di berbagai negara seperti Amerika, Inggris, Kanada, Perancis, Singapura, dan juga Malaysia.
“Jadi memang sudah terbukti bahwa Hartindo AF31 ini punya sifat pendingin yang dapat menghentikan “thermal runaway” serta mencegah api baterai lithium menyala ulang,” sebutnya.
Berbagai hasil uji laboratorium juga menyebutkan bahwa Hartindo AF31 menjadi alat pemadam yang sangat aman untuk manusia, hewan, dan juga lingkungan.
“Oleh karena itu, penemuan mutakhir ini kami persembahkan untuk masyarakat Indonesia dan juga dunia sebagai alat pengaman yang diperlukan untuk ekosistem kendaraan listrik, mulai dari kendaraannya sendiri berupa APAR dan juga suppression system, untuk pengamanan di tempat pengisian ulang daya (charging station), hingga pengamanan pada gudang-gudang penyimpanan baterai lithium,” pungkas Dean.
Selain itu, FAST juga menggandeng PT Nusantara Karya Reksa Internasional menghadirkan produk bernama “Battery Life Alert Diagnostic” atau bisa disebut dengan “BALLISTIC”, sebuah aplikasi yang memantau sekaligus menjadi sistem peringatan dini dari kemungkinan terbakarnya baterai lithium di kendaraan listrik.
Aplikasi ini dapat memberikan informasi mengenai kondisi baterai secara live dengan mengontrol kondisi kelembaban, temperatur, vibrasi, hingga asap yang ditimbulkan dari awal mula terjadinya thermal runaway.
Dapatkan informasi menarik lainnya di OLX Member of Astra. Download aplikasinya di Play Store atau App Store.
