Cek beberapa tips yang akan mempermudah mobil diesel milikmu lulus dalam uji emisi!
News.OLX – Salah satu kekhawatiran para pemilik mobil diesel adalah kendaraan mereka tidak akan mungkin bisa lulus uji emisi. Sebab, karena mobil bertipe mesin diesel ini, seringkali mengeluarkan asap hitam ketika dibawa berkendara.
Apabila kamu termasuk pemilik mobil diesel yang merasakan kekhawatiran serupa, maka kami punya tips agar mobilmu lulus dalam uji emisi. Untuk detail informasinya, mari simak penjelasan di bawah ini!
Standar Uji Emisi pada Mobil Diesel Indonesia
Sebelum masuk ke dalam tips, kamu harus tahu beberapa standar emisi mobil bermesin diesel yang berlaku di Indonesia lebih dahulu. Rinciannya bisa kamu lihat pada daftar berikut:
- Mobil produksi di bawah 2010 dan berbobot kurang dari 3,5 ton: kadar timbal atau opasitas 50%.
- Mobil produksi di atas 2010 dan berbobot kurang dari 3,5 ton: kadar timbal atau opasitas 40%.
- Mobil produksi di bawah 2010 dan berbobot lebih dari 3,5 ton: kadar timbal atau opasitas 60%.
- Mobil produksi di bawah 2010 dan berbobot lebih dari 3,5 ton: kadar timbal atau opasitas 50%.
Ceklah tahun produksi dan bobot mobilmu lebih dahulu. Dengan begitu, kamu akan lebih mudah untuk menargetkan berapa persen kadar timbal atau opasitas yang diperbolehkan.
Pengujian emisi ini juga disarankan untuk pengendara lakukan secara rutin. Tujuannya adalah untuk mengecek keadaan mobil sekaligus memperhitungkan seperti apa kualitas terkini dari kendaraan ini.
Tips Agar Mobil Diesel Lulus Pengujian Emisi
Faktor terbesar yang mempengaruhi kegagalan kendaraan ini pada pengujian emisi adalah bahan bakarnya tidak sesuai dan tidak mendapatkan perawatan rutin di rumah atau dari bengkel.
Oleh sebab itu, beberapa cara untuk memperbesar kesempatan lulus dalam pengujian emisi antara lain:
1. Melakukan Perawatan Berkala
Pertama, lakukanlah perawatan secara berkala pada mobil dieselmu. Di mana perawatan tersebut bukan sekadar hanya mengganti oli mesin, namun juga perawatan di sejumlah komponen mobil lainnya.
Salah satu yang terpenting adalah bagian filter udara yang bertugas sebagai penyaring kotoran dan debu supaya tidak terhisap ke dalam ruangan mesin. Pastikanlah filter ini dalam keadaan bersih dengan perawatan rutin. Sebab, jika bermasalah, sudah pasti mesin kendaraan tidak akan dalam keadaan optimal lagi.
2. Memakai Bahan Bakar yang Direkomendasikan
Pastikanlah kamu menggunakan solar atau BBM khusus mobil diesel yang telah direkomendasikan oleh pabrikan mobil tersebut. Seperti yang kami sebutkan sebelumnya, bahan bakar yang tidak sesuai dapat mempengaruhi mesin dan akhirnya membuat mobilmu tidak lulus pengujian emisi.
Salah satu ciri solar yang bagus untuk mobil bertipe ini adalah adanya kandungan CN (Cetane Number) yang tinggi atau kandungan sulfurnya lebih rendah.
Jika selama ini menggunakan solar bersubsidi dari pemerintah, maka kandungan CN-nya adalah paling rendah (CN 3.500 dan sulfur part per million). Hal ini berarti potensi tidak lulus pengujian emisi akan lebih besar.
Maka sebaiknya kamu mempertimbangkan untuk menggunakan solar non subsidi, karena kandungan CN dan sulfurnya lebih mendekati standar.
3. Mengganti Filter Bahan Bakar
Pastikanlah kamu juga mengganti filter bahan bakar dengan rutin agar kotoran atau air yang ada di solar dapat dipisahkan. Karena jika keduanya terbawa, maka proses pembakaran tidak akan berjalan efektif dan membuat kendaraan mogok.
4. Mengecek Injektor
Terakhir, pastikanlah untuk cek injektor, karena perannya sangat besar dalam pengujian emisi. Tugas injektor adalah sebagai penyemprot bahan bakar melalui tekanan tinggi menuju ruang bakar.
Komponen ini mudah tersumbat, sehingga tidak bisa berperan dengan baik dan membuat penggunaan bahan bakar lebih boros dan mobil mengeluarkan asap hitam.
Jika kamu ingin menemukan spare part untuk membuat mobil diesel bisa lulus dalam pengujian emisi, maka pastikan cek ketersediaannya di OLX. Unduh juga aplikasi OLX melalui Google Play Store dan App Store.
